Adalah sebuah perjalanan panjang bagi kita untuk menemukan dan memegang erat sebuah keyakinan. Bahkan sampai akhir hayat perjuangan ini baru akan berhenti. Perjuangan yang semakin jelas dan tegas ketika kita mengekpresikan keyakinan yang telah kita miliki kepada segenap aktivitas hidup dan kehidupan kita. Kemana kita melangkah sesungguhnya kearah keyakinan kita tujukan langkah kita tersebut. Karya dan karsa serta semangat yang menggelora semuanya hanya demi sebuah cita-cta yang kita yakini. Ya ... hidup ini sejujurnya perjuangan untuk mempertahankan sebuah keyakinan. Kendati kita yang menjalani hidup dan kehidupan ini tak menyadari hal itu, hidup seakan aliran air. hidup seakan helaan nafas yang terkadang pendek, kadang sehalus dan sepanjang bentangan harapan.
Setiap episode yang kita lalui menjadi tidak berarti ketika kita tak yakin ini adalah bagian dari sebuah proses wujudnya sebuah keyakinan. Seemua peristiwa semenjak kita dapat mengingat sesuatu hingga kini yang terkadang tak ingat sesuatu yang telah kita kerjakan, ... semestinya menambah bangunan keyakinan yang hanya kita sendiri yang tahu sejauhmana bangunan itu berdiri.
Hanya sebuah kepura-puraan sejati yang menyangkal bahwa kita tak pernah punya sebuah keyakinan, karena sesungguhnya keyakinan itu ada semenjak jiwa kita bisa memahami sebuah kaitan kita dengan sesuatu yang kita anggap sebuah "keyakinan", ... mengalir terus mengalir hingga waktunya tiba, .. sebuah pemberhentian sementara yang kemudian kita akan melanjutkan etape kehidupan selanjutnya sebagai sebuah akibat dari etape sebelumnya ...
Huuuh,...
Thursday, April 12, 2012
Tuesday, January 10, 2012
Ketidakberdayaan
Hampir saja ketidakberdayaan menyulut prahara besar dalam perjalanan hidupku ini, noktah-noktah kepicikan jiwa terlontar menjadi percikan api kemunafikan yang mungkin pada gilirannya mejelma sebuah kebakaran harta tak ternilai harganya bagi seorang yang berkeyakinan, beraqidah.
Ketidakberdayaan menghantarkanku kepada titik nadhir peniadaan Kekuatan dan Kemahakuasaan sang pencipta, ...ketidakberdayaan yang dengannya keyakinan atas daya dan kekuatan sang Maha Kuasa seolah tak ada ... sedikit ragu, termangu ...
Yang semetinya ketidakberdayaan sebagai karakter manusia sejak awal penciptaannya, menjadi suatu titik tolah pengakua.n bahwa betapa besar dan digjayanya sang maha pencipta. Sebab daya dan keberdayaan manusia semata hanyalah daya dan keberdayaan sang Maha Kuasa Alloh Subahanahu Wata'ala.
Alloh ! mohon dimaafkan setitik makhluq kecil ini telah sedikit ragu atas kemahakuasaan Mu. Oleh karena Engkau sedang menebalkan sisi ruang keyakinanku kepada Mu dengan sebuah ketidakberdayaan fikir dan dzikir, sehingga batas dinding nalarku stuck, sendi-sendi dzikirku kelu tak mampu meraba "wajah" Mu yang agung itu, tak kuasa berucap dan menyeru Mu Yaaa Alloh, ... aku hampir tak bisa melihat semua wujud Keagungan Mu semua Kesempurnaan Mu itu, ...
Alloh ! Ketidakberdayaanku kini adalah puncak kemahakuasaan-Mu
sebab ketika aku merasa sedikit saja bahwa daya pada diriku adalah kepunyaanku maka semakin lemah sebenarnya diriku, namun ketika sepenuh kesadaran sepenuh keyakian bahwa tiada daya dan upaya kecuali dengan daya dan upaya Engkau, maka sesungguhnya itulah kedahsyatan sebuah pengakuan dan keyakinan hidupku,
Ampuni aku yaa Alloh yang mempunyai semua Daya dan Upaya atas semua manusia, dan seluruh makhluq ciptaan Engkau.
Ketidakberdayaan menghantarkanku kepada titik nadhir peniadaan Kekuatan dan Kemahakuasaan sang pencipta, ...ketidakberdayaan yang dengannya keyakinan atas daya dan kekuatan sang Maha Kuasa seolah tak ada ... sedikit ragu, termangu ...
Yang semetinya ketidakberdayaan sebagai karakter manusia sejak awal penciptaannya, menjadi suatu titik tolah pengakua.n bahwa betapa besar dan digjayanya sang maha pencipta. Sebab daya dan keberdayaan manusia semata hanyalah daya dan keberdayaan sang Maha Kuasa Alloh Subahanahu Wata'ala.
Alloh ! mohon dimaafkan setitik makhluq kecil ini telah sedikit ragu atas kemahakuasaan Mu. Oleh karena Engkau sedang menebalkan sisi ruang keyakinanku kepada Mu dengan sebuah ketidakberdayaan fikir dan dzikir, sehingga batas dinding nalarku stuck, sendi-sendi dzikirku kelu tak mampu meraba "wajah" Mu yang agung itu, tak kuasa berucap dan menyeru Mu Yaaa Alloh, ... aku hampir tak bisa melihat semua wujud Keagungan Mu semua Kesempurnaan Mu itu, ...
Alloh ! Ketidakberdayaanku kini adalah puncak kemahakuasaan-Mu
sebab ketika aku merasa sedikit saja bahwa daya pada diriku adalah kepunyaanku maka semakin lemah sebenarnya diriku, namun ketika sepenuh kesadaran sepenuh keyakian bahwa tiada daya dan upaya kecuali dengan daya dan upaya Engkau, maka sesungguhnya itulah kedahsyatan sebuah pengakuan dan keyakinan hidupku,
Ampuni aku yaa Alloh yang mempunyai semua Daya dan Upaya atas semua manusia, dan seluruh makhluq ciptaan Engkau.
Subscribe to:
Posts (Atom)